HARI YANG MEMUDAR, DRAMA SEJARAH YANG EPIK

The Faded Day adalah sebuah drama sejarah yang epik. Film ini terinspirasi dari kisah nyata dari pertengahan abad ke-19 di kerajaan Dahomey. Tema utamanya adalah Kehidupan dan Kemanusiaan. Ketika raja budak, OSEJIE du DAHOMEY, membunuh ayahnya, seorang pemburu muda yang jernih dan pahit bersumpah untuk membunuh makhluk abadi yang dilindungi oleh Amazon yang menakutkan. OGUNDELE adalah seorang pemburu berusia tiga puluhan, dibesarkan oleh ayahnya OGUNDEJI, setelah penangkapan ibunya dan kakak perempuannya SEREME, ketika dia berusia dua tahun. Bagi OGUNDEJI, kekuatan seorang pria tidak terletak pada ototnya, tetapi pada kemampuannya untuk mengantisipasi masa depan. Pertanyaan atau misteri yang dramatis adalah: Bagaimana OGUNDEJI berhasil membunuh OSEJIE, raja abadi, yang dimotivasi oleh fantasi dan ego? Tidak ada pencapaian yang dapat membenarkan pengorbanan manusia untuk kekuasaan dan keabadian. Namun secara internal, OGUNDELE termotivasi oleh balas dendam, kebutuhan akan keamanan dan martabat, hingga ia menemukan arti persaudaraan, kebutuhan suci untuk merayakan kehidupan di atas kematian, cinta di atas kebencian. Dengan proyek ini, kami bermaksud untuk mengunjungi masa lalu kerajaan kami dan menciptakan kembali masa kini demi masa depan yang lebih baik bagi bangsa kami. Kami berkata: tidak ada yang bisa membangun kerajaan atau bangsa yang kuat dalam jangka panjang dengan merendahkan kemanusiaan. Dua karya musik orisinil menggambarkan film ini. Yang pertama digunakan di Dahomey untuk memuji raja yang kuat dan abadi. Yang kedua digunakan oleh para pemburu Yoruba untuk memohon kepada dewa besi, OGUN, saat meluncurkan perburuan. Dalam hal pengejaran, perkelahian, sinematografi, gaya, cahaya, dan musik, kami mendapatkan inspirasi dari Apocalypto dan The Woman King. Kami berharap dapat mengembangkan proyek ini dengan agen, produser, atau studio. Hubungi kami sekarang. Email: [email protected]